teknik pemupukan padi organik

Teknik Pemupukan Padi Organik, Cara Lebih Efektif

Pemupukan padi organik adalah teknik pemberian nutrisi pada tanaman padi dengan menggunakan bahan-bahan alami, seperti pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, dan mikroorganisme tanah. Pemupukan organik tidak hanya bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman, tetapi juga untuk memperbaiki kualitas tanah, menjaga keseimbangan ekosistem, serta mendukung pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Beberapa Langkah Pemupukan Padi Organik

Pemupukan padi dengan bahan organik adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesuburan tanah secara alami, menjaga keseimbangan ekosistem, dan menghasilkan produk yang lebih sehat. Berikut adalah beberapa langkah pemupukan padi organik yang dapat dilakukan.

Alat dan Bahan

  • Pupuk Kompos
  • Pupuk Kandang
  • Pupuk Hijau
  • Biofertilizer
  • Air

Langkah-langkah Pemupukan Padi Organik

  1. Sebelum tanam, lahan harus diolah terlebih dahulu. Proses ini mencakup pembalikan tanah untuk memperbaiki sirkulasi udara dan drainase. Setelah itu, bahan organik seperti kompos dan pupuk kandang harus ditambahkan.
  2. Pupuk kandang atau kompos yang sudah matang dibenamkan ke dalam tanah sekitar 1-2 minggu sebelum penanaman bibit padi. Jumlah yang direkomendasikan adalah sekitar 2-5 ton per hektar.
  3. Pemupukan dasar dilakukan sebelum atau saat persemaian dan penanaman. Pupuk kandang yang sudah difermentasi bisa disebar merata di lahan sebelum padi ditanam. Ini memberikan pasokan nutrisi awal bagi tanaman padi.
  4. Kompos dan biofertilizer juga dapat dicampurkan pada tahap ini untuk membantu memperkaya tanah dengan mikroorganisme yang penting untuk pertumbuhan akar padi.
  5. Pemupukan susulan dilakukan setelah padi mulai tumbuh, biasanya pada fase vegetatif awal (10-20 hari setelah tanam). Pada tahap ini, pupuk organik cair seperti **pupuk cair kompos (POC)** atau **teh kompos** bisa diaplikasikan dengan cara disemprotkan ke tanaman.
  6. Biofertilizer, seperti Trichoderma atau bakteri pengikat nitrogen (Rhizobium), bisa ditambahkan untuk meningkatkan kemampuan tanah dalam menyediakan nutrisi bagi tanaman.
  7. Pupuk hijau bisa digunakan dengan cara menanam tanaman leguminosae (seperti kacang-kacangan) di sekitar sawah atau lahan padi. Setelah tanaman ini tumbuh, mereka dibenamkan ke dalam tanah untuk meningkatkan kandungan nitrogen secara alami.
  8. Proses ini bisa dilakukan bersamaan dengan pengairan atau pada saat lahan dipersiapkan kembali setelah masa panen.
  9. Pada masa pertumbuhan vegetatif dan generatif, pupuk cair organik yang berasal dari fermentasi bahan organik seperti sisa sayuran atau kotoran hewan dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.
  10. Pupuk cair ini bisa diaplikasikan menggunakan alat semprot secara merata ke seluruh tanaman padi dengan frekuensi dua kali sebulan.
  11. Pada fase ini (50-60 hari setelah tanam), penambahan pupuk organik sangat penting untuk mendukung pembentukan bulir padi. Pupuk kandang atau kompos yang sudah difermentasi bisa ditambahkan di sekitar tanaman untuk memastikan bulir padi tumbuh maksimal.
  12. Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman padi perlu dibersihkan secara berkala agar tidak mengganggu penyerapan nutrisi oleh tanaman.Pengaturan irigasi yang baik sangat penting. Sistem irigasi yang teratur akan membantu menjaga kelembapan tanah dan mendukung penguraian pupuk organik secara maksimal.

Keunggulan Pemupukan Organik

Pemupukan organik memiliki berbagai keunggulan yang menjadikannya pilihan yang semakin diminati dalam pertanian, terutama dalam budidaya padi. Berikut adalah beberapa keunggulan dari penggunaan pupuk organik

1. Meningkatkan Kesehatan Tanah dan Mikroorganisme

Pemupukan organik mendorong perkembangan mikroorganisme tanah yang bermanfaat, seperti bakteri pengikat nitrogen, jamur pengurai bahan organik, dan mikroba lain yang membantu memperbaiki struktur tanah.

2. Mendukung Pertanian Berkelanjutan

Penggunaan bahan organik mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia dan menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang. Selain itu, pemupukan organik tidak merusak ekosistem lingkungan sekitar sawah.

3. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Sistem pemupukan organik mengurangi produksi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh penggunaan pupuk kimia sintetis, yang sering kali menghasilkan gas berbahaya seperti nitrous oxide.

4. Meningkatkan Kualitas Hasil Pertanian

Padi yang ditanam dengan teknik organik cenderung menghasilkan bulir padi yang lebih bernutrisi dan bebas dari residu kimia, sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.

Kesimpulan

Teknik pemupukan padi organik adalah langkah penting dalam menuju pertanian berkelanjutan yang mengutamakan kesehatan tanah dan lingkungan. Dengan menggunakan pupuk alami seperti kompos, pupuk kandang, dan biofertilizer, petani dapat meningkatkan produktivitas padi sekaligus menjaga ekosistem pertanian yang lebih sehat.F