Usaha Bawang Putih, Lakukan Hal Ini agar Berhasil
Rempah-rempah di Indonesia sangat beragam, dari Sabang hingga Merauke saja tidak bisa dihitung lagi jumlahnya. Bawang putih termasuk rempah-rempah yang sangat umum untuk dijadikan bahan atau bumbu masakan. Selain itu bawang putih sendiri jika dimakan secara mentah pun sangat berkhasiat. Bawang putih juga dapat diolah menjadi banyak hal. Membuka usaha bawang putih tidaklah pilihan yang buruk untuk memulai usaha.
Usaha Bawang Putih
Untuk usaha bawang putih harus dipahami dahulu terhadap pasar dan konsumen. Apakah peminatan bawang putih di sana cukup tinggi? Apakah target konsumen hanya lokal, restoran, atau pasar global? Jika semua sudah sesuai keinginan dan sudah paham terhadap pasar konsumen, lakukan persiapan berikut untuk usaha bawang putih:
1. Persiapan Lokasi dan Tanah
Dalam usaha bawang putih pastilah harus memiliki budidaya bawang putihnya. Pemilihan lokasi dan tanah sangat penting untuk pertumbuhan dan kualitas bawang putih. Pilih lokasi dengan iklim yang sesuai. Pastikan tanah terdapat drainase yang baik, kelembapan yang cocok, dan pH tanah juga sesuai untuk pertumbuhan bawang putih.
2. Pemilihan Jenis Bawang Putih
Terdapat banyak varietas dan jenis dari bawang putih. Setiap jenis memiliki karakteristik dan keunggulannya masing-masing. Setiap jenis juga memiliki beberapa syarat yang berbeda untuk tumbuh berdasar kondisi tanah dan iklim. Beberapa jenis atau varietas bawang putih yang dianjurkan adalah bawang putih Tawangmangu, bawang putih Lumbu Kuning, dan bawang putih Lumbu Hijau. Pastikan untuk memilih jenis atau varietas bawang putih sesuai dengan lokasi dan tanah yang dimiliki.
3. Penanaman dan Pemeliharaan
Cara penanaman bawang putih harus sudah benar dan baik. Setelah penanaman pastinya harus terus dipelihara agar tidak terkena kerusakan apa pun. Pemeliharaan yang dilakukan seperti penyiraman yang teratur, pemberian pupuk, menyingkirkan hama dan penyakit, dan lain sebagainya. Dengan penanaman dan pemeliharaan yang tepat bisa meningkatkan produksi dan kualitas bawang putih yang akan dipanen.
4. Proses Panen yang Bijak
Pastikan saat melakukan panen tidak telat dan tidak terlalu cepat. Perhatikan ciri-ciri bawang putih yang siap panen. Ciri-cirinya biasanya daunnya mulai menguning, umbi bawang sudah mulai muncul ke permukaan, dan lainnya. Alat dan infrastruktur untuk panen juga harus dalam kondisi yang baik.
5. Penyimpanan Bawang Putih
Setelah panen, bawang putih harus disimpan dengan baik agar dapat bertahan lama hingga sampai ke tangan konsumen. Tempat penyimpanan yang baik untuk bawang putih adalah yang memiliki ventilasi baik, kelembapan yang cukup dan terkendali, dan tidak terdapat perubahan suhu yang drastis. Pisahkan juga tiap jenis atau varietas bawang putih dalam masing-masing penyimpanan karena bisa memengaruhi daya simpan bawang putih.
6. Pemasaran Produk Bawang Putih
Strategi pemasaran dibutuhkan agar produk bawang putih yang dimiliki dapat mencapai ke konsumen. Pada jaman sekarang paling sering untuk tempat pemasaran adalah sosial media. Selain itu juga harus diimbangi dengan pemasaran ke lokal. Dalam pemasaran harus menyertakan informasi yang dapat menarik konsumen seperti keunggulan produk, nilai produk, dan lain-lain.
7. Verifikasi Produk dan Inovasi
Produk yang dimiliki jika mendapat verifikasi akan sangat membantu usaha karena berarti dapat dipercaya. Bisa juga melakukan inovasi dalam pembuatan produk dari bawang putih, jadi tidak hanya menjual bawang putih saja. Inovasi produk dari bawang putih bisa dapat berupa bawang putih bubuk, minyak bawang putih, bawang putih goreng, dan lainnya.
8. Keuangan dan Jaringan
Setelah melakukan semua hal tersebut, tinggal lakukan pemeliharaan usaha bawang putih. Manajemen keuangan yang benar diperlukan agar usaha tidak cepat bangkrut dan dapat untuk bekerja dalam waktu lama. Pembentukan jaringan ke beberapa instansi dapat menunjang penjualan bawang putih. Biasanya melakukan kerja sama dengan beberapa warung atau pasar dan beberapa restoran yang pastinya selalu memerlukan bawang putih.